Di penghjujung tahun 1942, lebih dari setahun setelah peyerangan pearl harbour, radar AS menangkap sesuatu yang tidak biasa. Sesuatu yang ternyata sebuah peswata yang mengarah ke daratan AS dari arah Jepang. Saat itu senja malam, langit berawan, dan berdasarkan pengalaman,musuh tidak pernah melakukan serangan dalam kondisi serupa.
Dua pilot AS segera dikirim untuk mencegat pesawat misterius. Begitu mendekati target, mereka menginformasikan ke darat bahwa pesawat misterius tersebut adalah P-40 dengan tanda yang sudah tidak digunakan lagi sejak serangan pearl harbour.Saat pesawat bersisian, kedua pilot setengah mati terkejut menyaksikan pesawat dalam keadaan penuh lubang dan landing gear yang sudah hancur. Mereka bingung bagaimana mungkin pesawat tetap terbang dalam keadaan rusak berat
Tiba-tiba mereka melihat sang pilot dalam keadaan terkulai di kokpit dengan pakaian penerabang bersimbah darah segar. Saat mereka mereka mengnitip ke jendela, sang pilot bergerak dan berputar ke arah mereka. Ia tersenyum dan berusaha melambaikan tangannya ke arah sekutunya. Beberapa saat kemudian, pesawat misterius tersebut menukik dari langit dan menghangtam Bumi dengan suara memekakan telinga
Tentara AS kemudian menyisir area jatuhnya pesawat namun tidak ada tanda-tanda pilot atau bukti jati diri pilot. Demkian pula tidak ditemukan tanda identifikasi pada pesawat. Namun mereka menemukan sebuah dokumen yang diperkirakan merupakan sisa-sisa dari sebuah agenda. Dari agenda ini para peneliti menyimpulkan bahwa pesawat tersebut berasal dari Mindanao yang terletak 1.300mil. Informasi yang didapat tak lebih dari itu, sisanya adalah misteri.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar